Assalamu alaikum guys...
yuk belajar,,, kali ini kita bakalan bahas mengenai ragam gaya bahasa.
disimak yaaa
yuk belajar,,, kali ini kita bakalan bahas mengenai ragam gaya bahasa.
disimak yaaa
“
Ragam Gaya Bahasa “
Gaya
bahasa adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk
tulisan atau lisan. Kekhasan dari gaya bahasa terletak pada pemilihan
kata-katanya yang tidak secara langsung menyatakan makna yang sebenarnya.
Bebrapa
ragam gaya bahasa dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai
berikut:
1. Gaya
bahasa perbandingan, terbagi atas:
a. Metafora
adalah majas yang memperbandingkan suatu benda dengan benda lain. Kedua benda
yang diperbandingkan itu mempunyai sifat yang sama. Contohnya: Dewi malam telah
eluar dari peradaannya (dewi malam diartikan sebagai bulan), mereka telah
menjadi sampah masyarakat (sampah masyarakat diartikan sebagai manusia-manusia
yang tak berguna dalam masyarakat).
b. Personifikasi
adalah majas yang menerapkan sifat-sifat manusia terhadap benda mati. Contohnya: saat
aku melihat rembulan, dia seperti tersenyum padaku seakan-akan aku merayunya,
badai menderu-deru, lautan mengamuk, dan angin melambai-lambai.
c. Asosiasi
adalah majas yang memerikan perbandingan terhadap suatu benda yang sudah
disebutkan. Perbandingan itu menimbulkan asosiasi terhadap benda sehingga
gambaran tentang benda atau hal yang disebutkan
itu menjadi lebih jelas. Contohnya: semangatnya keras bagai baja,
pikirannya kusutbagai benang dilanda ayam,dan suaranya merdu bagai buluh
perindu.
d. Litotes
adalah majas yang menggunakan kata yang berlawanan arti dengan yang dimaksud,
dengan merendahkan diri terhadap orang yang berbicara. Contohnya: seali-kali
datanglah ke gubuk reyotku, wanita itu parasnya tidak jelek, dan akan kutunggu
engkau di bilikku yang kumuh di desa.
e. Hiperbola
adalah sepatah kata yang diganti dengan kata lain yang memberikan pengertian
lebih hebat daripada kata lain. Contohnya: harga-harga sudah meroket, dan
ketika mendengar berita itu, mereka terkejut setengah mati.
f. Antonomasia
merupakan majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli
dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut. Contohnya:
hei jangkung!, si pintar, si gemuk, dan si kurus.
2. Gaya
bahasa sindiran, terbagi atas:
a. Ironi
adalah salah satu majas sindiran yang dikatakan sebaliknya dengan maksud
menyindir orang dan diungkapkan secara halus. Contohnya: hambur-hamburkan terus
uangmu itu agar bias menjadi jutawan, kota bandung sangatlah indah dengan
sampah-sampahnya.
b. Sarkasme
adalah majas sindiran yang terkasar dimana memaki orang dengan kata-kata kasar
dan tak sopan. Contohnya: soal semudah ini saja tidak bias dikerjakan. Goblok
kau!.
3. Gaya
bahasa penegasan, terbagi atas:
a. Pleonasme
adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau
menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contohnya: dia turun
ke bawah, seharusnya cukup dengan dia turun, dan dia naik ke atas, seharusnya
cukup dengan dia naik.
b. Paralelisme
adalah penulangan kata-kata untuk menegaskan yang terdapat pada puisi. Bila
kata yang diulang pada awal kalimat dinamakan anaphora, dan jika terdapatv pada
akhir kalimat dinamakan evipora. Contohnya:
-
Kau berkertas putih
Kau bertinta hitam
Kau berates halaman
Kau bersampul rapi
-
Kalau kau mau aku akan datang
Jika kau menginginkan aku akan datang
Bila kau minta aku akan datang
Andai kau ingin aku akan dating
c. Interupsi
adalah gaya bahasa penegasan yang menggunakan sisipan di tengah-tengah kalimat
pokok, dengan maksud untuk menjelaskan sesuatu dalam kalimat tersebut.
Contohnya: tiba-tiba Ia-kekasih itu-direbut oleh perempuan lain.
d. Retoris
adalah gaya bahasa penegasan yang mempergunakan kalimat Tanya tak tak bertanya.
Sering menyatakan kesangsian atau bersifat mengejek. Contohnya:
-
Mana mungkin orang mati
hidup kembali?!
-
Inikah yang kamu namai
bekerja?!
e. Koreksio
merupakan gaya bahasa yang dipakai untuk membetulkan kembali apa yang salah
diucapkan baik disengaja maupun tidak. Contohnya:
-
Dia adikku! Eh, bukan,
dia kakakku!
-
Gedung sate berada di
kota Jakarta. Eh, bukan, gedung sate berada di kota bandung.
f. Asimdeton
adalah gaya bahasa dengan beberapa hal keadaan atau benda disebutkan
berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung. Contohnya: meja, kursi,
lemari ditangkubkan dalam kamar itu.
4. Gaya
bahasa pertentangan, terbagi atas:
a.
Paradoks adalah majas
yang terlihat seolah-olah ada pertentangan. Contohnya: gajinya besar, tapi
hidupnya melarat. Artinya, uang cukup, tetapi jiwanya menderita.
b.
Antithesis adalah majas
pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti. Ccontohnya: tua
muda, besar kecil, semuanya hadir di tempat itu.
c. Kontradiksio
interminis adalah majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan
apa yang sudah dikatakan semula. Contohnya: semuanya sudah hadir, kecuali si
amir. Kalau masih ada yang belum hadir, mengapa dikatakan “semua” sudah hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar