A.
Ilmu
Administrasi sebagai Cabang Ilmu Sosial
Ilmu administrasi merupakan phenomena masyarakat modern
dengan objek materialnya adalah manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, yang mengandung banyak sifat ilmu social dalam metode studinya,
sehingga ilmu administrasi tergolong sebagai salah satu cabang ilmu sosial,
seperti halnya dengan ilmu politik, ilmu hokum, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi,
ilmu sejarah, ilmu jiwa social, dan sebagainya.
Atmosudirdjo (1962:28) mengemukakan bahwa, ilmu
pengetahuan dibagi kedalam ilmu pengetahuan teoretik (pure sciences) dan ilmu pengetahuan praktika (applied science), dan ilmu administrasi tergolong dalam ilmu-ilmu
pengetahuan praktika. Ilmu pengetahuan praktika dibagi lagi menurut sistematika
Djojodigoeno dal;am golongan ilmu-ilmu pengetahuan normatika dan ilmu-ilmu
pengetahuan teleologis. Normatif ialah aspek-aspek mengenai factor manusia,
hubungan antar manusia, jiwa, moril,disiplin, dan sebagainya. Teleologis atau
teknis ialah aspek administrasi dari sarana yang bukan manusia, misalnya:
penganggran belanja, administrasi keuangan, kearsipan, pengembangan metode
kerja, klasifikasi jabatan dan sebagainya.
Siagian (1985:21) mengemukakan bahwa dari garis
perkembangan ilmu pengetahuan itu sejak zaman Yunani Kuno hingga sekarang
semuanya disebut filsafat . Dari Filsafat itu sehingga timbul tiga cabang
yaitu:
1. Ilmu-ilmu
eksakta, seperti ilmu Kimia, Matematika, Fisika, dan lain sebagainya.
2. Ilmu-ilmu
Sosial, seperti: Ilmu Hukum, Ekonomi, Ilmu Politik, dan sebagainya.
3. Humaniora
seperti: music, seni tari, seni rupa, sastra, dan lain-lain.
Ilmu administrasi terlgolong ke dalam ilmu-ilmu
sosial/ilmu terapan manfaatnya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus,
dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan perikehidupan manusia.
B.
Hubungan
Ilmu Administrasi dengan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya
Siagian (1985:25-27) mengemukakan ilmu-ilmu sosial yang
mempunyai hubungan erat dengan ilmu administrasi ialah:
1. Ilmu
Hukum yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-norma dan
kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang teratur
serta perkembangan yang dinamis dari administrasi hanya dapat dijamin apabila
ia “taat” pada hokum tertulis atau tidak tertulis yang berlaku.
2. Ilmu
Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak
terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas.Administrasi bergerak
atas prinsip yang sama karena tujuan organisasi pada hakekatnya tidak terbatas
sedangkan sumber-sumber yang tersedia, selalu terbatas.
3. Ilmu
Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan
dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”. Dengan demikian administrasi harus meletakkan
dirinya kapada politik karena yang satu merupakan kontinuasi dari yang lain.
4. Sejarah,
yang menyelidiki keseluruhan dari tindakan-tindakan manusia di masa-masa yang
lalu.
5. Sosiologi,
yakni ilmu yang mempelajari tata kemasyarakatan yang sangat erat hubungannya
dengan kegiatan administrasi karena administrasi “berdarma bakti” kepada
masyarakat, baik masyarakat kecil dalam lingkungan suatu organisasi, maupun
masyarakat sebagai keseluruhan.
6. Antropologi,
yang sebagaimana diketahui mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat.
7. Etnologi,
yaitu ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan, dan adat-istiadat sesuatu
bangsa.
8. Ilmu
Jiwa (psikologi), yaitu ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan atau prilaku
seseorang. Seseorang hanya dapat digerakkan dengan baik apabila administrator
dan/atau manajer ialah mengambil keputusan. Untuk memenuhi syarat-syarat
keputusan yang demikian, seseorang administrator dan/atau manajer perlu
memiliki data dan informasi yang lengkap, up
to date, dapat dipercayai dan tersusun dengan sistematis. Pengumpulan,
pengolah, dan penyimpanan data dan informasi yang demikian itu hanya dapat
dilakukan melalui statistic.
C. Tokoh Ilmu Administrasi
1. Charles
Babbage (Tahun 1792-1871)
Charles
Babbage berkebangsaan Inggris yang bekerja sebagai manajer pada Cambrige
Universsity di Inggris pada tahun 1828-1839. Ia adalah pelopor lahirnya
administrasi dan manajemen sebagai ilmu pengetahuan. Salah satu bukunya yang
terkenal adalah “On The Economy Machinary
and Manufactures”. Pendapat-pendapatnya yang terkenal ialah:
a. Pentingnya
efisiensi kerja pada pegawai.
b. Perlunya
menentukan jumlah biaya yang pasti untuk setiap proses produksi.
c. Perlu
adanya penelaahan penggunaan waktu dalam setiap proses produksi.
d. Agar
dilaksanakan pertukaran pengalaman di
antara para pegawai atau manajer di
dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen
dan pengembangan organisasi.
e. Perlu
adanya pembagian kerja yang baik antara manjer dan para pekerja (pelaksana).
2. Robert
Owen (Tahun 1841-1925)
Robert
Owen berkebangsaan Inggris, dilahirkan di Newtown, Montgomeryshire, Wales.
Seorang karyawan pabrik tekstil Manchester. Ia berpendapat bahwa bila dilakukan
prawatan terhadap mesin-mesin dengan baik, maka akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan. Demikian juga tenaga kerja jika diberikan perawatan yang
teratur serta diperhatikan kesejahteraan mereka oleh manajer, maka para pekerja
akan bekerja dengan baik.
Tindakan-tindakan Owen dalam
hal ini adalah:
a. Memperbaiki
kondisi kerja.
b. Menaikkan
syarat umum bagi pekerja anak-anak.
c. Mengurangi
jam kerja yang panjang.
d. Menyediakan
makan pagi pekerja.
e. Menyediakan
took yang menjual keperluan pekerja.
f. Memperbaiki
lingkungan tempat tinggal para pekerja.
Karena jasanya dia dijuluki
sebagai “the father of modern personnel
management” (Bapak Manajemen Kepegawaian Modern.
3. Frederick
Winslow Taylor (1826-1915)
Frederick
Winslow Taylor dilahirrkan di Gemartown, Amerika Serikat. Ia adalah seorang
sarjana pertambangan yang bekerja pada Medical
Steel Company of Philadelpia. Kemudian ia melakukan penyelidikan yang
terkenal dengan “Time and Motion Study”
yang bertujuan untuk mempelajari penggunaan waktu oleh kaum buruh serta
gerak-geriknya dalam melaksanakan pekerjaan. Karena jasa-jasanya sehingga dia
dijuluki “Bapak Manajemen Ilmiah”.
Beberapa gagasan atau
pendapatnya yang terkenal ialah:
a. Kerugian
besar akan dialami oleh sebuah organisasi/perusahaan apabila tidak ada
efisiensi dalam kegiatan kerja sehari-hari.
b. Manajemen
yang baik adalah yang menggunakan ilmu pengetahuan dengan prinsip, rumus, dan
dalil yang telah teruji kebenarannya, dan bukan dengan system coba-coba.
c. Prinsip
dasar manajemen pada hakikatnya dapat digunakan dalam berbagai kegiatan
sehari-hari.
d. Tugas-tugas
seorang manajer yang baik adalah:
1) Memberikan
layanan bagi orang lain dan bawahannya.
2) Selalu
berusaha menciptakan metode-metode baru untuk menggantikan metode-metode yang
lama.
3) Selalu
berusaha mengadakan latihan-latihan agar di peroleh kerja yang baik dan
bermutu.
4) Selalu
menciptakan suasana yang baik di antara para pegawai.
4. Henry
Fayol (Tahun 1841-1925)
Henry
Fayol dilahirkan di Istambul, ia adalah seorang (Ir) pertambangan. Bekerja dan
akhirnya memimpin perusahaan pertambangan baja “Societe de Comnentry Fourchambault”. Ia melakukan
penyelidikan-penyelidikan dengan perhatian utama pada tingkat atas, yaitu
manajer. Karena jasa-jasanya maka beliau diberi julukan “Bapak Ilmu
Administrasi.
Beberapa kaidah-kaidah
manajemen menurut Fayol adalah:
a. Perlunya
pembagian kerja.
b. Perlunya
pendelegasian wewenang.
c. Perlu
ada disiplin.
d. Perlu
ada kesatuan perintah.
e. Perlu
ada kesatuan pengarahan.
f. Kepentingan
umum harus selalu didahulukan dari kepentingan pribadi.
g. Balas
jasa yang adil.
h. Perlu
ada keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi.
i. Perlu
ditentukan garis wewenang dan perintah yang jelas (garis scalar yang jelas).
j. Penyediaan
bahan tepat waktu.
k. Harus
ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.
l. Perlu
ada kestabilan tenaga kerja/staf.
m. Tenaga
kerja harus berinisiatif.
n. Setiap
anggota organisasi harus memiliki semangat korps (expirit de corps).
Fayol
juga merumuskan persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu:
a. Fisik
yang kuat.
b. Mental
yang kuat.
c. Moral
yang baik.
d. Pendidikan
yang baik.
e. Pengetahuan
teknik yang baik.
f. Berpengalaman.
Selain
itu, Fayol membedakan adanya enam kegiatan dalam perusahaan industri, yaitu:
a. Kegiatan
produksi.
b. Kegiatan
komersial.
c. Kegiatan
financial.
d. Kegiatan
keselamatan.
e. Kegiatan
akuntansi.
f. Kegiatan
manajerial.
5. Henry
Laurence Gantt (1861-1919)
Henry
L Gantt adalah seorang insinyur tata laksana berbangsa Amerika Serikat. Ia
terkenal dalam bidang ilmu manajerial karena karyanya dalam lapangan pengukuran
dan pengadilan (controll).
Suatu bagan yang diciptakan
dan menjadikannya ia terkenal adalah bagan model gantt (gantt chart). Pada bagan gantt ini dibuat secara matriks yaitu pada
sumbu horizontal ditempatkan ukuran waktu, jadwal kerja, dan pekarjaan yang
harus diselesaikan, sedangkan pada sumbu vertical penentuan orang dan
mesin-mesin yang harus menyelesaikan pekerjaan tadi.
Berkat
ciptaan Henry L. Gentt ini, maka bagian kepegawaian (personal departeman) mendapat tempat yang setingkat dengan
bagian-bagian lain dalam suatu badan usaha atau perusahaan, seperti bagian
produksi.
Pada
penghujung tahun 1950-an konsep Gentt
Chart ini diterapkan oleh Angkatan
Laut Amerika dalam proyek peluru kendali polaris. Karena itu, Harrington
Emerson yang menyusun prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah efisiensi
mengakibatkan ia terkenal dengan sebutan “the
Hing Priest of Efficiency”.
Kaidah-kaidah efisiensi
menurut Emerson:
a. Tujuan
harus dirumuskan dengan jelas.
b. Kegiatan
yang dilaksanakan harus logis.
c. Staf
harus cakap.
d. Disiplin.
e. Pemberian
balas jasa yang adil.
f. Laporan-laporan
harus akurat.
g. Pemberian
perintah yang terencana dan sistematis.
h. Ada
standar dan jadual kerja.
i. Ada
standar tentang kondisi.
j. Ada
standar tentang operasi/pelaksanaan.
k. Intruksi
tertulis yang sesudah standar.
l. Pemberian
inseentif.
6. Elton
Mayo (1880-1949)
Elton
Mayo seorang ahli manajemen yang diberi julukan sebagai “the father of art management” (Bapak Manajemen Seni). Elton mayo
sangat dikenal dengan penelitiannya yang dinamakan “Hawthorne Study”. Dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada
pengaruh besar lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.
Pendapatnya
yang lain adalah bahwa organisasi informal, kondisi sosial karyawan, kebutuhan
karyawan juga merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan.
D. Administrasi dan Relevansinya dalam
Pembangunan Nasional
1. Pengertian
Administrasi Pembangunan
Istilah
“pembangunan” adalah sesuatu yang cukup luas dan eufemisme untuk perubahan, modernisasi, atau pertumbuhan. Widjaja (1987:74) mengatakan bahwa
“pembangunan adalah usaha yang dilakukan manusia secara sadar untuk mengubah
keadaan daru yang kurang atau tidak baik manjadi baik”
Menurut
Siagian (1981:2) “Pembangunan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secra sadar oleh suatu
bangsa, Negara, dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembionaan bangsa (nation building)
Dapat
disimpulkan bahwa hakikatnya pembangunan adalah suatu upaya untuk mancapai
tingkat kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Apabila pengertian
pembangunan tersebut dianalisis, maka ditemukan adanya beberapa ide pokok yang
sangat penting diperhatikan dalam pembicaraan pambangunan nasional.
a. Bahwa
pembangunan merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan usaha yang
terus-menerus di laksanakan tanpa akhir, tetapi dapat dibagi secara bertahap
dan berdiri sendiri (independent phase of
a process). Penahapan itu dapat dibuat berdasarkan jangka waktu, biaya atau
hasil.
b. Bahwa
pembangunan merupakan usaha yang secara sadar dilaksanakan dan penuh tanggung
jawab tidak secara mendadak.
c. Bahwa
pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaan itu berorientasi kepada
pertumbuhan dan perubahan kapasitas yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup
masa depan.
d. Bahwa
pembangunan mengarah kepada modernitas. Modernitas juga tidak berarti
pembaratan (westernisasi,baik
eropanisasi atau amerikanisasi) atau penimuran (easternisasi). Proses modernitas dapat dilaksanakan dengan
mencampurkan corak endogen (dari
dalam) dan eksogen (dari luar) dengan
menitik beratkan pada kurang ketergantungan.
e. Bahwa
modernitas yang dicapai melalui pembangunan itu bersifat multidimensional.
Artinya bahwa modernitas itu mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dan
negara, terutama aspek politik, ekonomi, sosial, budaya pertahanan dan keamanan
nasional, dan administrasi.
f. Bahwa
semua hal yang telah disebutkan dari pertama samp[pai dengan kelima ditunjukan
kepada usaha membina bangsa (nation
building) yang terus menerus harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan bangsa, dan negara yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam
kaitannya dengan pengertian administrasi, maka hakikat administrasi pembangunan
adalah keseluruhan proses kegiatan yang terencana untuk merealisasikan
pertumbuhan yang mengarah pada modernisasi yang bersifat multi-dimensional
dalam rangka pembinaan bangsa.
Administrasi
pembangunan tidak sama dengan pembangunan administrasi. Pembangunan
administrasi adalah penyempurnaan administrasi sehingga proses administrasi itu
berjalan lancer. Sedangkan administrasi pembangunan adalah seluruh usaha dan
daya upaya manusia yang secara koodinatif mengatur dan melaksanakan pembangunan
itu dengan baik sesuai dengan rencana.
Tjokroamidjojo
(1995:11) mengatakan administrasi pembangunan adalah pembangunan/penyempurnaan
administrasi negara dan penyempurnaan administrasi bagi penyelenggara proses
pembangunan. Jadi pembangunan administrasi untuk administrasi pembangunan
mencangkup pembangunan administrasi.
2. Prinsip
Administrasi adalah Prinsip Pembangunan
Widjaja
(1987:17) mengemukakan bahwa untuk mencapai keadilan dan kemakmuran itu factor
stabilitas politik, stabilitas ekonomi memegang peranan yang sangat penting. Di
samping itu peranan dari stabilitas ekonomi dan lebih jelas lagi terlihat
apabila diperhatikan bahwa stabilitas ekonomi merupakan prasyarat untuk lepas
landas pembangunan.
Selanjutnya
widjaja (1987:17) mengemukakan setelah adanya lepas lendas, ada beberapa tahap
yang masih harus dilalui sebelul keadilan dan kemakmuran itu dicapai, antara
lain:
a. Pada
fase stabilitas ekonomi seharusnya dapat dicapai beberapa hal seperti:
1) Penekanan
inflasi.
2) Harga
yang relative stabil.
3) Persentase
penganguran relative rendah.
b. Economic development,
diman terlihat beberapa hal seperti pendapatan per kapita per tahun atau
meningkat.
c. Sebagai
kelanjutan economic development timbullah
mekanisasi alat-alat produksi yang hanya mungkin bila import ditujukan terutama pada barang-barang konsumsi (consumsion goods).
3. Peranan
Administrasi Pembangunan
Tujuan
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur . Untuk
mewujudkan ideology dan demokrasi yang mantap,
dilakukan pembangunan politik. Untuk menjaga keamanan dan ketahanan
nasional, dilakukan pembangunan pertahanan keamanan dan sebagainya.
Dalam
kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan nasional itu, dibutuhkan agen of changes. Pemerintah sebagai agen pembangunan melakukan
kegiatan administratif sesuai struktur pemerintahan dalam menyelenggarakan
pembangunan. Ketidak mampuan administratif adalah suatu bentuk rintangan yang
pada umumnya dihadapi dalam pembangunan di negara-negara yang taraf hidupnya
masih rendah.
Waterston
(dalam Saul M.Katz, 1985:8) mengatakan didalam suatu studi yang cermat tentang
pengalaman-pengalaman dalam hal perencanaan pembangunan di berbagai Negara,
menyimpulkan bahwa keterbatasan yang nyata di dalam melaksanakan pembangunan
bukanlah semata-mata karena kekurangan dana (uang), melainkan karena
ketidakmampuan administrative.
4. Fungsi
Administrasi Pembangunan
Mountgomery
dan Esman (dalam Tjokroamidjojo, 1995:12) mengemukakan bahwa fungsi
administrasi pembangunan ada dua yaitu:
a. Pembangunan
administrasi negara.
Tentu
saja hal ini di fungsikan agar lebih dapat mendukung tugas-tugas pembangunan
pemerintah. Ini meliputi hal-hal antara lain:
1) Kepemimpinan
administratif. Kepemimpinan inovatif dan adminis-trator pembangunan.
2) Pendayagunaan
kelembagaan (organisasi-organisasi pemerintah untuk melaksanakan pembamgunan).
3) Pendayagunaan
kepegawaian (pengadaan, pembinaan, pendidikan, dan latihan).
4) Pendayagunaan
ketatalaksanaan (kalau dikaitkan dengan organisasi disebut masalah organisasi
dan tata laksana termasuk prosedur dan tata kerja). Misalnya tata laksana
keuangan Negara. Tata laksana peralatan dan perlengkapan pemerintah.
b. Penyempurnaan
administrasi bagi penyelenggaraan proses pembangunan.
Ini
juga disebut sebagai administrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan atau
ketatalaksanaan pembangunan, yang meliputi hal-hal berikut:
1) Administrasi
perencanaan dan pemrograman pembangunan (Misalnya kemampuan dan mekanisme
analisis dan pembentukan kebijaksanaan pembangunan. Sistem perencanaan dan
penganggaran).
2) Administrasi
mobilisasi dana pembangunan, baik dari dalam maupun dari luar negri yaitu
system dan administrasi perpajakan.
3) Administrasi
pembiayaan pembangunan (penyaluran biaya untuk berbagai macam kegiatan
pembangunan yang berbeda-beda sifatnya).
4) Administrasi/manajemen
program dan proyek pembangunan. Termasuk berbagai cara koordinasinya.
5) Administrasi/system
pengendalian dan pengawasan (pengawasan atasan langsung atau pengendalian
manajemen dan pengawasan fungsional).
5. Berbagai
Strategi Pembangunan Nasional
Upaya
pembangunan dengan berbagai strategi pembangunan nasional, yaitu sebagai
berikut:
a. Pembangunan
berjalann terus dengan berencana, bertahap, dan berkesinambungan secara jangka
pendek 1 tahun (POT), jangka menengah 5 tahun (PELITA), dan jangka panjang
25-30 tahun (PJP) – dipahami dari pelaksanaan GBHN Republik Indonesia yang
diperaktekkan pada zaman Orde Baru.
b. Pembangunan
manusiany, yaitu semangt dan tekad seluruh bangsa Indonesia mulai dari
pemimpin, penyelenggara Negara dan rakyat (masyarakat) – Schumacher;
(Tjokroamidjojo; Mustopadidjaja A.R (1982:47) mengemukakan bahwa pembangunan
tidak mulai dari barang-barang, tetapi mulai dari manusia dengan pendidikan,
organisasi dan disiplinnya. Setiap negara yang mempunyai tingkat pendidikan ,
organisasi, dan disiplin yang tinggi, pasti mengalami keajaiban ekonomi..
c. Pembangunan
nasional yang multi dimensional, yaitu: pembangunan politik, ekonomi, sisial
budaya, dan agama, pertahanan keamanan dibingkai dengan Triologi Pembangunan
yaitu pertumbuhan, stabilitas dan pemerataan (urutan sesuai kondisi), dipahami
dari buku S.P.Siagian yang berjudul “Administrasi
Pembangunan” dan GBHN Republik ndonesia.
d. Pembangunan
adminbistrasi, dipahami dari buku Saul M.Katz, yang berjudul “Modernisasi Administrasi untuk Pembangunan
Nasional: Suatu Arahan Praktis”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar